KABARREPUBLIK – Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) pada 25 Agustus tahun ini menjadi momentum penting di tengah gelombang unjuk rasa yang melanda berbagai kota di Indonesia. Ketidakpastian politik, ekonomi, hingga keamanan membuat banyak masyarakat cemas akan masa depan. Namun di balik kondisi itu, hadir secercah kabar baik: akses terhadap hunian layak kini semakin terbuka lebar.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) resmi meluncurkan program cicilan rumah mulai dari Rp1 jutaan per bulan. Program ini bukan hanya kebijakan teknis, melainkan wujud nyata dari komitmen negara untuk memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki tempat tinggal yang layak, sehat, dan terjangkau.
FLPP: Dukungan Negara untuk Rakyat
Skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah membeli rumah pertama dengan bunga tetap rendah, tenor panjang, dan dukungan uang muka. Dengan sistem pengajuan daring, rakyat tidak lagi dipersulit oleh birokrasi.
“Hunian adalah hak konstitusional warga negara. Dengan cicilan ringan, kami ingin setiap rakyat Indonesia bisa merasakan #MerdekaPunyaRumah,” tegas perwakilan BP Tapera.
Penghormatan untuk Keluarga Affan
Tapera juga menunjukkan keberpihakannya lewat pemberian rumah untuk keluarga mendiang Affan (21), driver ojek online yang menjadi korban dalam aksi unjuk rasa. Meskipun Affan telah tiada, cita-citanya untuk memberikan hunian layak bagi keluarganya tetap diwujudkan.
“Rumah bukan sekadar bangunan, tetapi simbol harapan dan masa depan keluarga. Ini penghormatan untuk perjuangan Affan sekaligus pengingat bahwa negara hadir untuk rakyatnya,” tambah pihak Tapera.
Hunian, Pilar Ketahanan Bangsa
Di tengah gejolak sosial, hadirnya kebijakan pro-rakyat seperti ini menjadi bukti bahwa negara tidak berpaling dari kebutuhan mendasar rakyatnya. Rumah bukan hanya atap pelindung, melainkan pilar ketahanan keluarga dan bangsa.
Hapernas 2025 menjadi pengingat bahwa Indonesia yang kuat harus dimulai dari keluarga yang sejahtera, dan keluarga yang sejahtera lahir dari hunian yang layak.***
0 Komentar