KABAR REPUBLIK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung melaporkan bahwa pada tahun 2024, wilayah Jawa Barat mengalami 10.352.209 kejadian sambaran petir.
"Berdasarkan data yang tercatat pada alat 'lightning detector' (LD) di Lembang, terdapat 6.755.372 sambaran petir jenis awan ke tanah negatif dan 3.596.837 sambaran petir awan tanah positif," ujar Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, di Bandung, Kamis.
Teguh menjelaskan bahwa petir jenis awan ke tanah atau "cloud to ground strokes" (CG) merupakan jenis petir yang paling berbahaya dan harus diwaspadai.
Petir CG sangat merusak karena dapat langsung menyambar pemukiman atau gedung perkantoran, yang dapat menyebabkan kerusakan serta potensi korban jiwa.
Dia juga menyebutkan bahwa sambaran petir paling banyak terjadi pada bulan November 2024 dengan total 3.268.683 kejadian.
"Sedangkan kejadian petir paling sedikit terjadi pada bulan Agustus, dengan jumlah 36.787 sambaran," katanya.
Lebih lanjut, Ayu mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang dihimpun, Kabupaten Sumedang mencatatkan jumlah sambaran petir terbanyak, yaitu sebanyak 2.223.239.
Masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas luar ruangan saat hujan dan mencari tempat perlindungan, serta menjauhi lokasi yang rentan terhadap sambaran petir, seperti tiang listrik dan menara.
"BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutup Ayu. ***
0 Komentar