Bupati Bandung Dadang Supriatna Dukung Pendirian Rumah Alifa untuk Disabilitas Mandiri

 

KABAR REPUBLIK - Forum Rumah Alifa yang mengangkat tema "Membangun Aksesibilitas untuk Disabilitas yang Mandiri" diselenggarakan di Pontren Al Istiqomah, Desa Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, pada Rabu (15/1/2025).

Forum ini merupakan sebuah inisiatif dari Keluarga Penyandang Disabilitas Kabupaten Bandung yang menjadi pilot project pertama di wilayah tersebut.

Rumah Alifa berfungsi sebagai wadah bagi anak-anak dengan disabilitas yang mendapat pembinaan dari orang tua yang luar biasa di Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Pacet.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB, H. Cucun Ahmad Syamsurijal, Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna, Anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi PKB, Humaira Zahrotun Noor, Ketua Yayasan Manggala Putera H. Ahmad Luthfi Imron, serta Founder Rumah Alifa Hj. Emma Siti Maryamah. Selain itu, turut hadir jajaran Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung dan Forkopimcam Pacet.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan pentingnya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas sesuai dengan Undang-Undang (UU) No. 8 Tahun 2016 yang mengatur kesetaraan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas dalam seluruh aspek kehidupan, serta perlindungan hukum bagi mereka.

"Sebagai bentuk komitmen kami, kami sudah mulai melaksanakan penerimaan P3K khusus bagi penyandang disabilitas. Meskipun masih belum memenuhi target 2 persen, namun kami terus berupaya setiap tahunnya," ungkap Bupati Dadang Supriatna.

Kang DS, sapaan akrabnya, menekankan bahwa komitmen tersebut akan terus dilaksanakan karena penyandang disabilitas memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga lainnya, termasuk dalam mendapatkan pelayanan yang setara.

"Sebagai langkah konkret, saya meminta kepada Dinas Sosial untuk menyediakan anggaran dan memastikan semua kantor pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun desa, ramah disabilitas," tambahnya.

Bupati menjelaskan bahwa aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Bandung belum sepenuhnya optimal, jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Yogyakarta yang sudah memiliki fasilitas jalan khusus untuk disabilitas. Untuk itu, Bupati menugaskan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk merencanakan fasilitas yang ramah disabilitas di pusat-pusat perkotaan serta penyediaan toilet yang sesuai.

Kang DS juga berharap agar setiap daerah perkantoran di Kabupaten Bandung memiliki rumah singgah bagi penyandang disabilitas. Pemkab Bandung pun siap menyesuaikan dan menganggarkan kebutuhan bagi mereka.

Selain memberikan bantuan kepada Rumah Alifa, Bupati juga mengajak kepala dinas, camat, dan kepala desa untuk turut berkontribusi dalam keberlangsungan Rumah Alifa.

Bupati berharap agar Rumah Alifa segera mewujudkan pendirian SLB (Sekolah Luar Biasa) sebagai bagian dari pilot project yang dapat menjadi pusat bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Bandung.

Kang DS juga menekankan lima hal yang perlu dipersiapkan untuk memajukan Kabupaten Bandung, termasuk peningkatan kualitas SDM, pemanfaatan big data, riset dan pengembangan, pembentukan karakter dan akhlak, serta pengelolaan keuangan yang transparan.

"Melalui program pendidikan ini, anak-anak di TK, SD, dan SMP yang sebelumnya hanya 15% bisa membaca Al-Qur'an, kini sudah mencapai 80%," tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pengelolaan keuangan yang baik sangat penting untuk memastikan pertanggungjawaban yang akurat dalam setiap hibah yang diterima.

Sumber: Diskominfo Kab. Bandung/FNC

Posting Komentar

0 Komentar