Perusakan Puluhan APK di Pilkada, Tim Arfi-Yena Fokus pada Perdamaian

 


KABAR REPUBLIK - Beberapa alat peraga kampanye (APK) dari pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem, telah mengalami kerusakan. Cucu Sukmana, yang bertindak sebagai naradamping atau liaison officer untuk pasangan Arfi-Yena, sangat menyesalkan tindakan tersebut. Dia mengajak pelaku perusakan untuk menghormati satu sama lain, terutama selama proses kampanye pemilihan kepala daerah.

Berdasarkan pemantauan lapangan dan laporan dari masyarakat, termasuk relawan, dalam dua minggu terakhir, banyak baliho dan T banner pasangan Arfi-Yena yang telah disobek. Selain itu, beberapa banner dan spanduk juga hilang.

"Tidak kurang dari 20 baliho yang disobek. Banyak juga T banner yang disobek, atau dipatahkan bambunya. Belum lagi spanduk dan banner hilang beberapa hari setelah pemasangan. Kami mencatat, titik baliho, spanduk, banner, atribut lain yang rusak maupun hilang. Dokumentasinya juga ada (disimpan)," tutur Cucu, Jumat (25/10/2024). 

Baliho pasangan calon nomor 4 yang mengalami kerusakan ditemukan di dekat gerbang kompleks Cempaka Arum, Gedebage, yang merupakan tempat tinggal Cucu. Berdasarkan pengalamannya di dunia politik, Cucu menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan kerusakan alat peraga kampanye untuk calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung di area tersebut.

Mengutamakan pendekatan persuasif, pihaknya belum melaporkan tindakan tersebut kepada Bawaslu Kota Bandung. Sesuai dengan peraturan, terdapat sanksi pidana bagi mereka yang merusak atau menghilangkan alat peraga kampanye.

"Seusai arahan Kang Arfi dan Teh Yena, tak mesti langsung lapor, melainkan lebih dahulu menyampaikan imbauan dan menjalin komunikasi. Apalagi, kami tak menghendaki untuk mencari-cari kesalahan orang lain.

Cucu juga mengungkapkan bahwa komunikasi dan koordinasi dengan liaison officer (LO) pasangan calon lain dalam Pilkada Kota Bandung berjalan dengan baik. Berdasarkan informasi yang diterima dari masing-masing LO, sejumlah alat peraga kampanye (APK) dari calon lain juga mengalami kerusakan.

Cucu mengungkapkan bahwa salah satu tujuan dari pemasangan baliho, spanduk, banner, dan atribut lainnya adalah untuk meningkatkan tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada. Dia berharap partisipasi pemilih dalam Pemilihan Wali Kota Bandung 2024 dapat melampaui angka pada tahun 2018.

"Angka partisipasi pemilih pada (pilwalkot) 2018, sekitar 76%. Kami berharap, partisipasi pemilih pada pilwalkot 2024, paling tidak 85%. Mari, sama-sama saling menghargai dan menghormati masa kampanye, bagian dari tahapan pilkada. Pesan yang tertera dalam spanduk, baliho, banner perlu sampai ke masyarakat," ucap Cucu.

Cucu percaya bahwa situasi demokrasi di Kota Bandung akan tetap indah, damai, dan penuh keceriaan selama semua pihak saling menjaga dan menghormati. Dengan demikian, proses pencarian pemimpin yang lebih baik untuk Kota Bandung ke depan dapat berjalan dengan lancar dan kondusif.

Seiring dengan hal tersebut, Cucu meminta kepada pengurus RT dan RW, lurah, camat, serta kepolisian, dan panwaslu di tingkat kelurahan dan kecamatan untuk memperhatikan serta memonitor keutuhan APK. Hal ini dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Dalam kesempatan terpisah, Reza Arfah, juru bicara paslon Arfi-Yena, juga mengungkapkan penyesalannya terhadap perusakan APK. Menurutnya, tindakan ini merusak semangat demokrasi dan tidak hanya merugikan pasangan Arfi-Yena, tetapi juga tim mereka.

"Kami percaya, bahwa setiap calon berhak untuk berkampanye dengan cara yang positif dan damai. Tindakan seperti itu tidak membantu proses demokrasi yang sehat. Bersamaan dengan hal itu, kami ingin menekankan komitmen untuk menjalankan kampanye yang bersih dan saling menghormati. Kami menghargai setiap suara dan pendapat masyarakat," ucap Reza.

Atas nama paslon Arfi-Yena, Reza mengajak para pendukung agar tetap positif dan tidak terpengaruh oleh tindakan negatif. Pendukung perlu tetap fokus pada visi perubahan yang menjadi harapan bersama.

"Kami berharap, masyarakat Kota Bandung dapat tetap bersatu dan mendukung proses demokrasi yang konstruktif. Setiap dukungan dan partisipasi sangat berarti bagi kami. Kita (elemen masyarakat Kota Bandung) ingin yang terbaik untuk Kota Bandung. Mari menjaga komunikasi yang baik dan saling menghormati. Hal itu yang akan membawa kita (Kota Bandung) ke arah yang lebih baik," tutur Reza.***



Posting Komentar

0 Komentar