KABAR REPUBLIK — Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, didampingi Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gunawan Suswantoro, menyambut baik pembentukan Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) sebagai badan penyelesaian sengketa olahraga tunggal di Indonesia. Peresmian BAKI ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kepastian hukum di dunia olahraga nasional.
“Saya menyambut baik terbentuknya BAKI, sebagai badan arbitrase keolahragaan tunggal di Indonesia. Pembentukan BAKI adalah langkah maju yang tidak hanya memenuhi amanat Undang-Undang, tetapi juga menegaskan komitmen kami terhadap kepastian hukum dalam dunia olahraga,” kata Menpora Dito dalam jumpa pers yang digelar di Media Center Kemenpora, Jakarta, pada Jumat (18/10).
Menurut Menpora Dito, terbentuknya BAKI adalah hasil kesepakatan bersama seluruh pemangku kepentingan di dunia olahraga, termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI), dan berbagai organisasi olahraga fungsional serta profesional. Proses panjang ini dimulai sejak 2023 dan melibatkan dialog yang konstruktif antara semua pihak.
“Tantangan terbesar dalam penyatuan lembaga arbitrase keolahragaan tunggal adalah faktor historis dan karakteristik perkara yang ditangani. Namun, dengan berdirinya BAKI, kami memastikan bahwa semua sengketa di dunia olahraga dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan profesional,” tambah Menpora Dito.
Sebelumnya, terdapat dua forum penyelesaian sengketa olahraga di Indonesia, yaitu BAKI yang diinisiasi oleh KOI dan BAORI yang berada di bawah KONI. Bahkan, dalam beberapa kasus, sengketa olahraga justru dibawa ke pengadilan negeri atau pengadilan tata usaha negara. Menpora Dito mengingatkan agar BAKI dapat mengakomodir semua pihak, termasuk anggota BAORI, dalam pembentukan kepengurusan, tanpa mengorbankan profesionalisme dan kapabilitas para arbiter.
Dukungan Penuh dari KONI dan KOI
Ketua KONI Pusat Marciano Norman menyampaikan dukungan penuh terhadap pembentukan BAKI dan mengapresiasi keputusan pemerintah dan Kemenpora dalam meresmikan badan arbitrase tunggal ini. Menurutnya, BAKI akan menjadi lembaga yang sangat penting dalam menyelesaikan sengketa olahraga di Indonesia.
“Saya sangat senang mendengar bahwa BAKI akan menjadi satu-satunya badan arbitrase keolahragaan tunggal di Indonesia. Proses pembentukan ini juga melibatkan BAORI, dan saya berterima kasih jika Ketua BAKI nanti memberi kesempatan kepada anggota BAORI untuk menjadi bagian dari BAKI,” ungkap Marciano.
Marciano juga menegaskan kesiapan KONI untuk mendukung penuh keberlangsungan BAKI dan memastikan bahwa lembaga ini akan menjadi solusi utama bagi sengketa-sengketa olahraga di Tanah Air. "Mari kita jadikan BAKI sebagai satu-satunya badan arbitrase yang menyelesaikan sengketa olahraga di Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Ketua KOI Raja Sapta Oktohari juga menyatakan kesiapan pihaknya untuk bekerja sama dengan BAKI guna menjaga dan meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. "Kami dari KOI sangat siap untuk bekerja sama dengan BAKI dalam melanjutkan pembinaan dan menjaga prestasi olahraga Indonesia semakin tinggi lagi," kata Oktohari.
Mewujudkan Kepastian Hukum dalam Olahraga
Dengan terbentuknya BAKI, diharapkan Indonesia memiliki sistem penyelesaian sengketa olahraga yang lebih transparan, adil, dan efisien, serta dapat memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia olahraga. BAKI diharapkan menjadi lembaga yang kredibel dan diakui di tingkat nasional maupun internasional sebagai badan yang kompeten dalam menangani sengketa olahraga di Indonesia. (MIY)
0 Komentar