KABAR REPUBLIK – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Luhut Binsar Pandjaitan, meresmikan Pusat Pelatihan Atletik PB PASI di Pangalengan, Jawa Barat, Kamis (10/10). Peresmian fasilitas ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Luhut.
Dalam sambutannya, Luhut yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyampaikan rasa antusiasmenya atas terwujudnya pusat pelatihan ini setelah lama dinantikan. Ia menegaskan bahwa fasilitas tersebut sangat penting untuk kemajuan dunia atletik Indonesia.
"Saya sangat senang, akhirnya kita memiliki Pusat Latihan Atletik Pangalengan yang sudah kita tunggu selama puluhan tahun," ujar Luhut.
Luhut juga mencatat bahwa meskipun pandemi COVID-19 sempat menghambat banyak kegiatan selama dua tahun, ia tetap yakin bahwa tanpa fasilitas latihan yang berkualitas, mustahil untuk mencetak atlet berprestasi. "Fasilitas yang bagus adalah kunci dalam menghasilkan atlet yang berkualitas," tambahnya.
Anggaran dan Dukungan untuk Kompetisi
Luhut juga mengungkapkan bahwa PB PASI memiliki anggaran sebesar Rp 9 miliar yang akan digunakan untuk mendukung penyelenggaraan kompetisi rutin di daerah-daerah. Ia bahkan menegaskan komitmen PB PASI dengan memberikan insentif sebesar Rp 100 juta bagi pihak yang siap menyelenggarakan event atletik di daerah masing-masing.
"Salah satu tujuan utama kami adalah memastikan bahwa kegiatan kompetisi atletik di seluruh Indonesia dapat berlangsung secara teratur, dan kami siap mendukung penuh untuk itu," ungkap Luhut.
Fasilitas Lengkap untuk Meningkatkan Prestasi
Pusat pelatihan yang terletak di kawasan Pangalengan ini diharapkan dapat menjadi tempat latihan terpadu bagi atlet, dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti asrama dengan air panas, makanan berkualitas, tempat tidur yang nyaman, serta area latihan fisik yang modern.
Luhut menambahkan bahwa fasilitas yang ada sangat penting dalam mencetak atlet-atlet berprestasi, termasuk dalam upaya mencapai target ambisius, yakni mencetak atlet yang mampu berlari 100 meter dalam waktu kurang dari 10 detik.
"Saya yakin, dengan fasilitas ini, kita bisa mencetak atlet kelas dunia. Pangalengan, dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, adalah tempat yang sangat cocok untuk latihan. Udara yang bersih dan iklim yang mendukung akan memberikan keuntungan besar bagi para atlet," ujar Luhut.
Apresiasi dan Harapan ke Depan
Luhut juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam pembangunan pusat pelatihan ini, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian PUPR, serta BUMN yang telah berperan aktif dalam menyelesaikan pembangunan fasilitas ini. Ia berharap pusat pelatihan di Pangalengan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan atlet yang mampu memecahkan rekor nasional, ASEAN, Asia, bahkan dunia.
"Pada PON Aceh-Sumut, kita berhasil memecahkan 19 rekor atletik. Itu adalah bukti bahwa kita bisa lebih baik lagi ke depannya," ujar Luhut menutup sambutannya.
Menteri Dito Ariotedjo: Dukungan Pemerintah untuk Atletik
Dalam kesempatan tersebut, Menpora Dito Ariotedjo menyampaikan dukungan penuh pemerintah terhadap pengembangan atletik Indonesia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, federasi olahraga, dan berbagai pihak terkait dalam mewujudkan prestasi yang lebih tinggi di tingkat internasional.
"Keberadaan fasilitas seperti ini sangat penting untuk mencetak atlet unggul, yang dapat berkompetisi di tingkat dunia. Kami akan terus mendukung program-program yang bertujuan untuk memajukan olahraga Indonesia," ujar Dito.
Dengan adanya Pusat Pelatihan Atletik PB PASI di Pangalengan, Indonesia kini memiliki fasilitas latihan yang lengkap dan strategis untuk melahirkan atlet berprestasi yang dapat bersaing di tingkat internasional. Fasilitas ini diharapkan menjadi langkah maju dalam memajukan dunia atletik di Indonesia, dengan target jangka panjang untuk mencetak atlet berkelas dunia. (MIY)
0 Komentar