40 Jam Berkampanye, Kang Arfi Dekat dengan Warga di Bumi yang Melahirkan Pemimpin

 


KABAR REPUBLIK - Di Balai RK Blok Tempe, Kelurahan Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, terpasang sebuah prasasti bertuliskan "di sini, RT 4 RW 1 Blok Tempe, adalah tempat dimulainya perjuangan saya untuk rakyat dan kemanusiaan." Prasasti ini menjadi simbol awal perjalanan Ridwan Kamil dalam merancang berbagai gagasan bersama warga dan komunitas sebelum ia menduduki jabatan sebagai Wali Kota Bandung. Tempat ini menjadi saksi sejarah bagi langkah awal pengabdian Ridwan Kamil kepada masyarakat.

Calon Wali Kota Bandung dengan nomor urut 4, Arfi Rafnialdi, bersilaturahmi dengan warga, mendengarkan aspirasi, dan bertukar pikiran tentang ide-ide bersama masyarakat setempat. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan "Kang Arfi Mapay Lembur 40 Jam Bersama Warga" di Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, yang berlangsung pada 18-19 Oktober 2024.

"Balai RK berada di Bojongloa Kaler, masih di wilayah kegiatan 40 jam menyapa warga. Balai itu menjadi titik nol perjuangan Kang Emil untuk rakyat dan kemanusiaan. Alhamdulillah, saya sempat mampir, berdiskusi dengan ibu-ibu, ketua RT dan RW, tokoh pemuda Blok Tempe," ucap Kang Arfi, Sabtu 19 Oktober 2024. 

Kang Arfi memahami bahwa Balai RK memiliki sejarah penting bagi Kang Emil dalam kiprahnya mengabdikan karya untuk masyarakat luas, dan juga menjadi bagian sejarah bagi warga Blok Tempe. Terinspirasi oleh karya Ridwan Kamil yang dimulai dari Balai RK, Kang Arfi menempuh langkah yang sama di Kampung Cibunut Berwarna. Bersama Ikatan Alumni ITB Jawa Barat, komunitas GSSI, dan alumni SMA 3 Bandung angkatan 89, ia mengembangkan Kampung Cibunut Berwarna di Kelurahan Kebon Pisang sebagai percontohan kawasan ramah lingkungan dan bebas sampah.

Warga Blok Tempe, menurut Kang Arfi, selalu proaktif dalam menyampaikan inisiatif, gagasan, dan pergerakan. Melalui kekuatan ini, berbagai peluang pengembangan wilayah terus bermunculan, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

"Harapannya, semangat warga Blok Tempe terus bergulir, menghadirkan efek bola salju, kemudian eksis di wilayah-wilayah lain di Kota Bandung. Ketika itu terwujud, efek bola salju itu merangsang semangat warga di wilayah lain menjadi penggerak perubahan ke arah lebih baik di Kota Bandung," ucap Kang Arfi. 

Di penghujung kegiatan "Mapay Lembur" 40 jam, Kang Arfi menyatakan komitmennya untuk tetap turun ke permukiman masyarakat jika terpilih menjadi Wali Kota Bandung, dalam rangka menyerap harapan dan aspirasi warga.

"Berinteraksi dengan warga sejauh melaksanakan kegiatan, banyak gagasan maupun solusi yang muncul dalam menangani persoalan-persoalan. Saya bersama Teh Yena, akan tetap turun ke masyarakat dengan bentuk yang serupa dengan kegiatan saat ini. Nanti, ketika dipercaya masyarakat menjadi pemimpin di Kota Bandung, kegiatan turun ke masyarakat akan membawa kepala Organisasi Perangkat Daerah, camat, atau kelurahan agar respons dari tiap-tiap persoalan menjadi lebih cepat," tutur Kang Arfi. 

Menurut Reggi Kayong Munggaran, tokoh masyarakat Blok Tempe, Balai RK merupakan tempat di mana Kang Emil memulai gerakan sosial dan kemanusiaannya. Sebelum menjadi Wali Kota Bandung, Kang Emil sering terlibat dalam diskusi dan program sosial bersama warga di sana. 

Kesuksesan di Blok Tempe membuat Kang Emil membawa program-program seperti one village one playground dan urban farming ke seluruh kota. Reggi juga menyebut bahwa kehidupan kota sesungguhnya terletak di gang-gang kecil, yang sering menjadi tempat tinggal warga yang terpinggirkan dari segi sosial, ekonomi, dan politik.

Dengan demikian, sangat penting bagi siapa pun yang menduduki kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baneunt untuk mengetahui saksama kehidupan masyarakat di gang-gang. "Kebijakan-kebijakan yang berpihak pada masyarakat termarginal mesti berlandaskan realitas di masyarakat, termasuk di gang-gang," ucap Reggi. 

Ketua RW 1 Kelurahan Babakan Asih, Abah Iban ikut berdialog dengan Kang Arfi perihal gagasan membangun Kota Bandung ke arah lebih baik. Dia menyambut gembira salah satu komitmen pasangan Kang Arfi-Teh Yena yang menjalankan kembali program PIPPK. 

"Hal utama, kembali berjalan PIPPK, entah nilainya sama seperti dengan sebelumnya, atau ada penyesuaian menjadi lebih tinggi," ucap dia.***


Posting Komentar

0 Komentar