Pemenang Oscar Animator 'The Boy and the Heron' Belum Siap Pensiun



Kabar Republik - Animator yang bekerja pada film "The Boy and the Heron," yang merupakan pemenang Oscar, mengungkapkan bahwa mereka belum siap untuk pensiun. Meskipun telah meraih penghargaan bergengsi, animator tersebut masih memiliki semangat dan antusiasme untuk terus berkarya dalam industri animasi. Mereka ingin terus mengembangkan keterampilan dan menciptakan karya-karya yang menarik dan berdampak. Dengan dedikasi mereka terhadap seni animasi, dapat diharapkan bahwa mereka akan terus memberikan kontribusi yang berharga dalam industri ini.

Pihak studio animasi Jepang Ghibli mengungkapkan bahwa animator film animasi Hayao Miyazaki belum siap untuk pensiun meskipun telah memenangkan Piala Oscar keduanya berkat film "The Boy and The Heron". Miyazaki sebelumnya mengumumkan satu dekade lalu bahwa ia tidak akan kembali membuat film karena usianya, namun produser Toshio Suzuki, yang juga turut mendirikan Studio Ghibli, mengatakan bahwa Miyazaki menyesal telah mengumumkan hal tersebut kepada dunia. Meskipun demikian, Miyazaki masih memiliki semangat dan antusiasme untuk terus berkarya dalam industri animasi.

Benar, satu dekade lalu, Hayao Miyazaki, animator terkenal dari film-film seperti Spirited Away, Howl's Moving Castle, Kiki's Delivery Service, dan Ponyo, mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari dunia film. Ia menyatakan bahwa film The Wind Rises tahun 2013 akan menjadi film terakhirnya. Namun, pada tahun 2024, Miyazaki malah dinominasikan untuk kategori Fitur Animasi Terbaik di Oscar.

Toshio Suzuki, produser Studio Ghibli, mengungkapkan bahwa Miyazaki merayakan kemenangan Oscar secara pribadi di studionya dan tidak menghadiri acara sorak-sorai di studio. Hal ini menunjukkan bahwa Miyazaki mungkin lebih memilih untuk merayakan secara pribadi dan tetap fokus pada pekerjaannya di studio.

Toshio Suzuki mengungkapkan bahwa Hayao Miyazaki mencukur janggut khasnya karena ia tidak ingin terlihat penting. Miyazaki memiliki sikap yang rendah hati dan tidak ingin menonjolkan dirinya secara berlebihan.

Suzuki juga mengatakan bahwa ia menghabiskan waktu menganalisis mengapa film terbaru dari Studio Ghibli dipilih. Ia bertanya-tanya apakah film tersebut dipilih karena adanya referensi Perjanjian Lama dalam alur ceritanya. Film tersebut berpusat pada seorang anak laki-laki yang menghadapi penyakit dan kematian ibunya, serta hubungan yang ia kembangkan dengan seekor burung yang bisa berbicara. Analisis ini mungkin dilakukan untuk memahami daya tarik dan pesan yang terkandung dalam film tersebut.

Toshio Suzuki menyatakan bahwa ilustrasi buatan tangan yang digunakan oleh Studio Ghibli lebih efektif dalam menggambarkan metamorfosis karakter burung dalam film "The Boy and The Heron" daripada menggunakan grafis komputer. Pendekatan ini memberikan sentuhan artistik dan keaslian yang khas dari karya-karya Studio Ghibli.

Studio Ghibli memilih untuk tidak melakukan banyak publisitas untuk film tersebut dan mengambil pendekatan sederhana. Meskipun film ini dibuat selama 10 tahun dan dirilis setelah Miyazaki seharusnya pensiun, mereka tetap fokus pada membuat karya yang mereka benar-benar ingin buat. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Studio Ghibli lebih mengutamakan kualitas dan kepuasan artistik daripada popularitas atau eksposur yang berlebihan.***

Posting Komentar

0 Komentar