KabarRepublik.net - Inflasi yang terjadi di Indonesia akibat kondisi dunia yang tidak stabil membuat pemerintah harus bersiap darisektor ekonomi.
Peran wirausaha menjadi sangat penting di tengah kondisi ekonomi
yang serba tidak stabil akibat pandemic dan perang Rusia Ukraina.
Indonesia terbukti bisa selamat dari Inflasi di tahun 2008
berkat peran dari wirausahawan yang sukses memutar roda perekonomian nasional.
Oleh sebab itu meningkatkan jumlah Wirausaha di Indonesia perlu
diperhatikan dengan serius.
Pemerintah melalui KemenkopUKM berhasil membuat program terkait
peningkatan kewirausahaan nasional yang telah disusun dalam RPJMN 2020-2024
melalui Peraturan Presiden No 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan
Nasional tahun 2021-2024 atau Perpres PKN bertujuan untuk percepatan pencapaian
target rasio kewirausahaan 4% persen sampai akhir tahun 2024.
Hal tersebut cukup membanggakan, sebab pemerintah sudah melek
dengan fakta bahwa jumlah wirausaha menjadi penopang utama ekonomi nasional dalam
menghadapi Inflasi.
Program peningkatan kewirausahaan nasional itu rupanya berhasil
disambut baik oleh banyak pihak.
Ketua Inkubator UIN Sunan Gunung Djati Bandung Awang Dody
Kardeli yang juga sebagai Dosen FEBI mengatakan bahwa dalam mendukung program
tersebut perlu dilakukan kerjasama antar 27 kementerian dan lembaga pemerintah.
Tak hanya itu, berkolaborasi dengan inkubator bisnis khususnya
di lingkungan akademisi dan kampus tentu menjadi sebuah program yang memiliki
peranan penting karena memberikan solusi dan pendampingan yang tepat kepada
inkubator bisnis.
Sebagaimana diketahui saat ini, Inkubator bisnis di lingkungan
akademik merupakan centre for best practise dalam pengembangan inkubator
kedepannya.
Oleh sebab itu, dengan
adanya Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Lembaga Inkubator yang digagas
oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia di Qubika Boutique Hotel dari tanggal 13 Juli – 15
Juli 2022, diharapkan
mampu menjadi solusi terpuruknya ekonomi nasional yang disebabkan oleh
kurangnya jumlah wirausahawan.
“Kami selaku akademisi dan praktisi di lingkungan kampus menghadirkan inkubator bisnis sebagai upaya konkrit dengan membangun fasilitas secara fisik yang dapat digunakan konsultasi UMKM (coaching clinic), sentra pengembangan pusat inkubasi bisnis, dan sentra edukasi yang dapat dilakukan secara tatap muka dengan para coach khususnya bagi UMKM di lingkungan kampus,” Ujar Awang Dody Kardeli
Dilain pihak, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi
dan Inkubasi Usaha, Christina Agustin mengatakan jika tujuan program tersebut
memang untuk mempercepat pengembangan usaha Nasional.
“Perlu adanya program inkubasi bisnis dalam rangka mempercepat pengembangan wirausaha nasional yang bertujuan mensinergikan dan memperkuat koordinasi program dengan harapan kolaborasi lintas sektor sehingga program pendampingan yang dilakukan KemenkopUKM dan kampus yang memiliki inkubator bisnis.” Ujar Christina
Christina berharap jika kolaborasi lintas sektor dalam hal ini
KemenkopUKM dan Kampus bisa menumbuhkan wirausaha yang menciptakan lapangan
pekerjaan.
“Harapannya bisa menumbuh kembangkan wirausaha yang dapat
menciptakan lapangan pekerjaan dan memperbaiki struktur perekonomian
Indonesia,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Kewirausahaan Kementerian
Koperasi dan UMKM selaku penanggung jawab kegiatan, Siti Azizah menyebut
perlunya peran dari setiap stakeholder untuk mempercepat transformasi UMKM
menjadi digital.
Siti Azizah menargetkan di tahun 2024 rasio kewirausahaan
nasional di Indonesia mencapai 3.95 persen yang diikuti dengan pertumbuhan
wirausaha baru sebesar 4 persen.
Tak hanya itu Azizah menyebut jika kedepan Indonesia akan
menghadapi bonus demografi kalangan Pemuda Indonesia pada Tahun 2030.
Oleh sebab itu pemerintah berusaha untuk mengembangkan potensi
besar tersebut melalui pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan di bidang
Kewirausahaan. Salah satunya pengembangan wirausaha melalui skema inkubasi.
“Skema inkubasi memiliki tujuan menciptakan wirausaha baru, menguatkan dan mengembangkan UMKM, serta melakukan optimalisasi dalam perkembangan SDM dan IPTEK,” ujar Azizah. (Kamis,14/07/22)***
0 Komentar